“Smart education” ala Korea Selatan
Kementerian pendidikan Korea Selatan belum lama ini mencanangkan
apa yang disebutnya “pendidikan pintar” atau “smart education.” Salah satu
implementasinya adalah digitalisasi buku-buku teks dan buku-buku wajib sekolah
serta penempatannya ke dalam cloud network. Dengan
begitu, para pelajar bisa mengaksesnya melalui komputer meja, laptop, smartphone,
dan alat-alat sejenis yang terhubung ke Internet.
Untuk projek tersebut, pemerintah Korea
Selatan berencana menginvestasikan dana sebesar $2,4 miliar. Selain
faktor-faktor lain, salah satu alasan yang menjustifikasi rencana tersebut
adalah penghematan biaya sekolah, karena bahan-bahan ajar digital lebih murah
dibandingkan versi cetak biasa.
Kelihatannya keren, ‘kan? Tapi orang kita yang biasa latah harus berpikir seribu
kali kalau ingin meniru model kebijakan tersebut. Korea Selatan itu negara
kecil sehingga pengimplementasian digitalisasi bahan ajar dari SD sampai
perguruan tinggi di sana relatif lebih mudah. Sementara itu, Indonesia tercinta
ini lingkupnya sangat luas dan kompleks sehingga nilai investasinya juga akan
jauh lebih tinggi.
Pembelian lisensi, penerjemahan, pengubahan ke bentuk digital,
pengadaan dan pemasangan infrastruktur, pelatihan guru dan dosen, pelatihan
bagi pengguna (pelajar), semuanya makan biaya.
Konon, jejaring Internet di Indonesia juga tidak bisa diandalkan
sehingga bisa jadi akan menimbulkan masalah lain. Para pelajar dan orang tua
murid juga akan dipaksa untuk membeli alat-alat tambahan untuk mengaksesnya
yang pastinya tidak terjangkau bagi kebanyakan orang Indonesia. Belum lagi,
tingkat melek teknologi masyarakat kita masih tergolong parah.
Ide digitalisasi memang menarik. Tapi kalaupun
diimplementasikan, paling bisa di tingkat lokal, tidak distandarkan melalui
kebijakan nasional. Perguruan tinggi mungkin paling siap untuk mengadopsinya,
bahkan sebagian mungkin sudah melakukannya, selain sekolah-sekolah komersial
yang dipasarkan untuk kelas menengah ke atas.
Implikasinya, akses terhadap teknologi ini menjadi tidak merata,
hanya untuk mahasiswa dan pelajar kelas menengah ke atas. Rumit, ya? 

Sumber : http://www.warsidi.com/2011/08/smart-education-ala-korea-selatan.html
Supported by
KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) M. KUNCARA BUDI SANTOSA, SE, AK, MM, CA, CPA
KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) M. KUNCARA BUDI SANTOSA, SE, AK, MM, CA, CPA
Contact Person :
Jl. Godean km 5 , No.104 , Yogyakarta, Indonesia 55284
Telp/fax: (0274) 5305200
Hp : 081 704 300 91,
Pin BB : 7EC77DFD
Web : www.kapkuncara.com
Comments
Post a Comment